Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Memilih Pemimpin dengan Bijak di Pemilu 2024
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi, khususnya dalam pemilihan pemimpin di Pemilu 2024. Dalam sebuah pernyataan, Komnas Perempuan mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk memilih pemimpin dengan bijak dan berdasarkan pada kualifikasi serta program kerja yang jelas.
Ketua Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, menekankan bahwa pemilihan pemimpin yang tepat akan sangat berdampak pada perubahan kebijakan dan program-program yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, keputusan dalam pemilihan pemimpin tidak boleh diambil secara sembrono atau dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak relevan.
Menurut Siti Aminah Tardi, pemilih harus mempertimbangkan dengan cermat rekam jejak dan integritas calon pemimpin, serta visi, misi, dan program kerja yang mereka usung. Lebih dari itu, pemilih juga harus memperhatikan komitmen calon pemimpin terhadap penegakan hak-hak perempuan, keadilan gender, dan perlindungan terhadap korban kekerasan berbasis gender.
"Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama kaum perempuan, untuk tidak ragu-ragu dalam memilih pemimpin yang akan menjadi wakil rakyat dan pembuat kebijakan," ujar Siti Aminah Tardi. "Pemimpin yang dipilih harus memiliki komitmen yang kuat terhadap perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan, serta berkomitmen untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan mengakhiri segala bentuk kekerasan berbasis gender."
Pada kesempatan yang sama, Komnas Perempuan juga mengingatkan bahwa partisipasi perempuan dalam politik masih perlu ditingkatkan. Meskipun perempuan memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih, namun keterwakilan perempuan di lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif masih belum proporsional.
Oleh karena itu, Komnas Perempuan mendorong agar partai politik memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan untuk terlibat dalam proses politik, baik sebagai calon pemimpin maupun sebagai pengambil keputusan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang tercantum dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam konteks keterwakilan perempuan dalam politik, penting untuk diakui bahwa partisipasi aktif perempuan tidak hanya bermanfaat bagi perempuan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan keterwakilan yang lebih besar di tingkat kebijakan, perempuan dapat membawa perspektif yang beragam dan kebutuhan yang berbeda ke meja keputusan. Hal ini dapat memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi semua warga negara, tanpa terkecuali.
Selain itu, partisipasi aktif perempuan dalam politik juga dapat memberikan contoh yang positif bagi generasi muda perempuan. Dengan melihat perempuan-perempuan yang terlibat dalam proses politik dan memegang peran penting dalam pengambilan keputusan, generasi muda perempuan akan termotivasi untuk mengambil bagian dalam ruang politik dan memperjuangkan hak-hak mereka. Ini adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan setara di masa depan.
Oleh karena itu, ajakan dari Komnas Perempuan untuk memilih pemimpin dengan bijak tidak hanya relevan bagi Pemilu 2024, tetapi juga menjadi panggilan untuk perubahan yang lebih besar dalam sistem politik Indonesia. Dengan partisipasi aktif dan bijak dari semua warga negara, terutama kaum perempuan, diharapkan Indonesia dapat menuju ke arah yang lebih baik, yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi, kesetaraan gender, dan perlindungan hak asasi manusia bagi semua.